Jali: Mempunyai Tujuan Memberantas Pengangguran

C:\Users\tmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20220428_112815.jpg

Berbicara tentang nasib dan takdir memang rahasia yang maha kuasa atau rahasia Tuhan. Tidak ada satupun manusia yang tahu dirinya kedepannya jadi apa dan seperti apa, banyak kisah yang tadinya orang biasa saja mampu mengubah nasib atau takdir nya. Tentu saja berkat berusaha dan berdo’a, kerja keras serta kerja cerdas. Denganberusaha, berdo’a, kerja keras dan kerja cerdas maka akan mengantarkan seseorang menuju puncak kesuksesan. Ada banyak orang yang telah membuktikannya salah satunya adalah Muhammad Jali atau biasa banyak orang memanggilnya dengan sebutan Jali.

Asal mulanya Jali ini adalah anak seorang buruh petani dan tidak ada unsur keturunan orang yang berada atau orang kaya, pada saat dia masih Sekolah Dasar  (SD) banyak orang-orang disekitarnya  menjadi seorang pengangguran atau tidak mempunyai pekerjaan yang mencukupi keekonomiandikeluarganyamasing-masing, baik itu laki-laki yang sudah berumah tangga ataupun yang masih lajang/bujangan, baik itu yang sudah tua maupun yang masih muda, ketika melihat keadaan yang ada disekitarnya seperti itu maka Jali mempunyai tekad atau tujuan ingin memberantas pengangguran yang ada disekitarnya tersebut dan Jali ini bercita-cita ingin berpendidikan setinggi-tingginya agar dapat membuka atau membuat lapangan pekerjaan dan Jali ini sangat semangat menjalani hari-harinya setiap hari serta selalu bersemangat untuk menuntut ilmu atau berpendidikan, tetapi dikala itu seiring berjalannya waktu Jali ini sering sakit-sakitan dan Jali sering tidak masuk sekolah serta ketingalan pelajaran disekolah. Dan ketika itu tidak berasa waktu berjalan dan ulangan kenaikan kelas atau ulangan akhir dimulai, pada waktu itu Jali masih duduk dikelas 5 Sekolah Dasar (SD)  dan dia tidak bisa mengikuti ulangan dikarenakan sakit, tetapi pada saat Jali sakit guru-guru disekolah mengantarkan ulangannya tersebut ke rumahnya ,walaupun dia tidak sekonsentrasi pada hari-hari biasa nya, tidak ada belajar sama sekali, ketika itu Jali ingin belajar tetapi dia bingung ingin belajar apa karena dia sering ketinggalan pelajaran dan sering tidak masuk sekolah, walaupun Jali sering begitu si Jali tetap penuh semangat dalam mengerjakan nya.

Lalu dikemudian hari nilai ulangan pun diumumkan dan ketika itu nilai Jali paling rendah dikelas dan tidak mencukupi nilai KKM atau nilai tuntas, seketika itu teman-teman nya pun ke rumah Jali karena ingin menjenguk si Jali yang sedang sakit. Ketika berbincang-bincang Jali sangat penasaran dengan hasil ulangannya tersebut, sontak Jali langsung bertanya kepada teman-teman nya.

“ Teman-teman aku ingin tanya dong,kira-kira nilai ulangan sudah diumumkan belum?”tanya Jali kepada teman-teman nya.

“Udah Jal,”sahut teman-teman Jali dengan serempak dan gagap serta gugup.

“Nilai aku berapa?”tanya Jali kepada teman-teman nya dengan harapan nilai tuntas.

“Emm emm emm sebelum nya mohon maaf jika aku berkata begini Jal nilai kamu paling rendah dikelas dan tidak mencukupi nilai tuntas,”ucap salah satu teman Jali dengan penuh ketakutan karna takut Jali menjadi sedih ketika mendengar nilai nya tersebut “

Oh iyaa gak apa-apa,”sahut Jali dengan raut wajah tersenyum sambil meneteskan air mata”

Dan tidak berasa sudah pengumuman kenaikan kelas pada saat itu orang tua Jali   ditelepon oleh salah satu guru disekolah Jali,

“AssalamualikumWarahmatullahiWabarakatuh,Selamat siang apakah saya berbicara dengan orang tua Jali”ucap pak guru dengan suara lemah lembut.

“Wa’alaikumsalamWarahmatullahi Wabarakatuh,siang bapak ini saya sendiri dengan ibu nya Jali,emmm ada apa yaa pak?” sahut ibu Jali.

“Sebelum nya mohon maaf ibu saya mengatakan dan memberikan kabar yang kurang enak di dengar bu,jadi di sini saya ingin menyampaikan bahwa Jali tidak naik kelas,”kata pak guru dengan hati gugup.

“Hah ini beneran pak? Ini gak bercanda kan?inigak bohong kan pak ?”sahut ibu nya Jali dengan kaget.

“Iya ibu beneran,”kata pak guru.

“Ohh baik bapak terimakasih sudah memberikan informasi nya pak”kata ibu nya Jali.

“Iya buu sama-sama,”kata pak guru.

Dan bertelponan pun berakhir sampai disini,ketika itu Jali bertanya kepada ibu nya

Jali : Telepon dari siapa bu?

Ibu Jali : Dari guru kamu nak

Jali : Apa kata pak guru buu?

Ibu Jali : Emmm emmm kamu jangan kaget yaa dengar apa yang ibu ucapkan nanti (sahut ibu      Jali dengan rasa ketakutan dan sedih)

Jali : Memang ada apa bu?

Ibu Jali : Emm kata pak guru,kamu tidak naik kelas nak

Jali : Serius buu?ini tidak bercanda kan bu? (sahut Jali dengan raut wajah yang sangat kecewa dan menangis)

Ibu Jali : Iya serius nak

Tidak lama kemudian ketika Jali mendengar berita tersebut,tiba-tiba penyakit Jali semakin parah daripada sebelum nya tanpa pikir panjang orang tua Jali membawa ke Rumah Sakit walaupun meempunyai uang yang sangat pas-pas an, seketika itu dia lama sekali berada di Rumah Sakit tetapi penyakit nya tidak sembuh-sembuh sampai orang tua Jali bingung,karena orang tua Jali hanya seorang buruh petani dan bukan termasuk orang yang berada maka tanpa pikir panjang pula Jali pun dibawa ke rumahnyatanpa adanya kesembuhan,setelah dibawa ke rumah keesokan hari nya penyakit Jali dengan tiba-tiba sembuh seketika orang tua Jali pun menangis dan sangat bersyukur kepada yang Maha Kuasa karna diberikan kesembuhan yang tidak pernah di sangka-sangka.

Setelah Jali sembuh dari penyakit nya dia tidak bersemangat lagi untuk bersekolah dikarenakan tidak naik kelas  dan ke ekonomian di keluarga nya kurang mendukung maka Jali memutuskan untuk berhenti dari sekolah,setelah seminggu berhenti sekolah dia ikut merantau untuk bekerja bersama paman nya di daerah Kalimantan Tengah,dia bekerja mengangkat kayu-kayu seperti kayu ulin dan lain sebagainya.setelah merantau dia pulang ke kampung halaman nya yaitu di Desa Damar Lima Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Lautketika itu setelah berumur sekitar 18 tahun Jali dijodohkan orang tua nya dengan pilihan orang tua Jali,ia pun menerima perjodohan tersebut.

Ketika Jali sudah mempunyai istri tidak lama kemudian dia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Muhammad Hafi Badali,seketika itu  dia ingat selalu dengan tujuan dari kecil nya yaitu memberantas pengangguran dan memberi ke ekonomian yang cukup, Jali pun berbincang-bincang dan meminta pendapat dengan orang tua dan istri nyatanpa pikir panjang lagi Jali pun meminjam uang yang cukup besar di Bank untuk membangun usaha  dan beli aset ini dan itu seperti membeli tanah dan membeli bibit-bibit sawit setelah meminjam uang di Bank Jali pun menanam sawit-sawit tersebut hanya dengan jerih payah Jali sendiri.

Awal Jali memulai usaha bisnis nya tersebut banyak orang-orang yang meremehkanJali,dikarenakanpada saat itu untuk harga buah kelapa sawit nya murah tidak seperti pada saat ini harga nya lumayan tinggi.Seiring berjalan nya waktu buah kelapa sawit pun mulai panen,pada saat itu Jali tidak mampu untuk memanen buah kelapa sawit itu dengan sendiri dikarenakan sangat banyak buah yang di panen, lalu dia mengajak orang-orang terdekat nya seperti keluarga-keluaganya,sepupunya,pamannya dan orang terdekat Jali,dan dia menjual buah kelapa sawit nya itu langsung ke perusahaan besar (PT) dan hasil dari panen buah kelapa sawit itu lumayan banyak dan harga nya pun saangat tinggi, Jali pun langsung dapat membayar hutang yang ada di Bank dan Jali memberikansemperempat hasil panen buah kelapa sawit nya tersebut.

Dan suatu ketika ada seseorang yang satu desa dengan Jali mendatangi rumah Jali untuk meminta pekerjaan kepada Jali dan Jali pun memberikan pekerjaan dikarenakan banyak nya lahan sawit yang dia tanam sehingga jika Jali seorang yang merawat lahan sawit tersebut dia tidak mampu “ucap Jali mengucapkam dalam hati”dan dia tanpa pikir panjang dia menerima serta mempercayakan lahan sawit nya tersebut kepada orang-orang yang telah dia percayakan.Lalu semakin hari ke hari kehidupan Jali pun sangat mewah dan dia banyak mempunyai harta,tanpa dia pikir panjang lagi dia berkontribusi di perusahaan-perusahaan besar pada saat itu Jali pun membuat CV nama CV nya tersebut yaitu “CV HAFI BADALI”    yang diambil dari nama anaak laki-laki nya.

Walaupun Jali tidak berpendidikan tinggi atau kurangnya ilmu dalam berbisnis tetapi itu tidak jadi masalah bagi nya, Jali tetap berjuang yang sesungguhnya disertai dengan tujuan yang ia inginkan, tekad yang kuat, kerjakeras, kerja cerdas dan di sertai dengan berdo’a serta dukungan dari orang-orang yang disekitarnya. Pada saat umur Jali 23 tahun dia dapat membawa kedua orang tua serta mertua nya, dia dapat membawa ke tanah suci dengan penghasilan buah kelapa sawit tanpa dia sadari dia berhasil mencapai tujuan nya yaitu memberi pekerjaan kepada hampir seluruh orang Desa Damar Lima bekerja di tempatnya itu, untuk pekerjaan ditempat Jali tersebut ada yang memberantas hama-hama, pembibitan sawit, penanaman sawit, pemupukan, perawatan dan untuk lulusan yang diperguruan tinggi atau orang yang mempunyai skill membuat atau menyusun laporan keuangan nah ada juga pengurusan laporan keuangan nya dan lain sebagainya. Setelah melihat kesuksesan Jali banyak orang-orang disekitar Jali tepatnya di Desa Damar Lima dan sangat terinspirasi dengan kesuksesannya itu maka banyak orang-orang juga menanam sawit dan untuk penjualannya dijual di tempat Jali tepatnya di CV HAFI BADALI setelah dijual ditempat Jali atau CV HAFI BADALI kemudian dikirimkan di perusahaan-peusahaan besar (PT) setelah menjadi seorang yang sukses dan seorang yang patut untuk dicontoh maka dari itu Jali ini dipanggil dengan sebutan yang baru yaitu adalah “Bos Jali” dan pada akhirnya jali ini berhasil mencapai puncak kesuksesan yang tidak pernah di sangka-sangka sebelumnya dan  dapat mencapai tujuan yang diinginkan nya sejak kecil yaitu memberantas pengangguran dan memberikan pekerjaan kepada orang-orang untuk kesuksesan nya ini dan usaha bisnis yang dilakukannya berjalan lancar sampai sekarang.

Kesimpulan yang dapat diambil menurut saya untuk tujuan (goal) ini berlaku dimanapun seperti di sistem, pengendalian dan manajemen tetapi menurut saya dari kisah Jali ini yang sangat berhubungan dengan tujuan (goal)  yaitu di manajemen karena manajemen dapat dipahami sebagai proses perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan suatu kegiatan  dan juga untuk mencapai tujuan dari organisasi secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Dan juga dari kisah Jali ini berhubungan dengan sabda Rasulullah SAW, didalam Islam menerangkan, Rasulullah SAW bersabda :”Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain.”(Hadist Riwayat Bukhari)